Apakah Malaysia Mencuri Budaya Kita?

Mungkin sobat semua udah pada denger ya masalah Malaysia yang beberapa waktu lalu mengklaim tari barong,lagu rasa sayange,lagu terang bulan dan yang terakhir adalah penayangan tarian pendet dari bali di Discovery Chanel.

Saya yakin semuanya pada jengkel,marah,dan gemes atas ulah Malaysia tersebut.Gak hanya sobat aja,saya juga.Dimana mana langsung pada demo nentang malaysia yang udah semakin kurang ajar dan keterlaluan.Gak sedikit para mahasiswa juga membakar bendera malaysia.Tulisan di spanduk mereka pun beragam "Ganyang Malingsial"...."Malaysia Pencuri"..."Bangsa Pencuri"..dll.

Oke saya mengerti bagaimana perasaan mereka yang demo,itulah reaksi alamiah bangsa Indonesia.Gen Pejoeang '45 nya masih tinggi.
Kebetulan sebelum menulis postingan ini saya nonton acara di TV ONE yang membahas tentang "Apakah Malaysia Mencuri Budaya Kita?".
Dan pembahasan mulai menarik ketika mulai membicarakan lagu "Terang Boelan" yang kini sudah di modifikasi dan dijadikan lagu kebangsaan Malaysia.Pihak TV ONE meghubungi(via telphone) seorang bernama Remy Silado seorang seniman,wartawan,dan juga pengamat music.Apa katanya?

“Lagu itu bukan punya kita, kali ini Malaysia nggak bisa disalahkan,” kata pengamat musik senior Remy Silado. Menurut Remy, lagu ciptaan BĂ©ranger yang awalnya berbahasa Prancis itu disadur dalam bahasa Indonesia dengan judul ‘Terang Bulan’. Lagu itu kemudian sangat populer sehingga menjadi ‘lagu rakyat’. “Itu anak-anak sudah nyanyi puluhan tahun lalu,” kata Remy.

Namun Remy tidak menjelaskan kepada siapa Malaysia meminta lagu tersebut. Termasuk juga bagaimana proses peralihan lagu tersebut berlangsung. Remy hanya mengimbau agar pihak yang mengaku-aku sebagai ahli waris dari pencipta lagu tersebut sebaiknya berhati-hati dalam bertindak. “Katanya ‘kan mau menuntut segala macam, itu malu-maluin. Orang bukan punya kita,” kata Remy

Remy juga menjelaskan lagu Nina Bobo yang sudah menjadi kebiasan masyarakat Indonesia sebagai lagu untuk pengantar tidur anak kecil,juga jiplakan dari negara Portugis sana.

Dan yang paling mencengangkan menurut saya adalah tentang lagu Idonesia Raya,menurut Remy juga hasil jiplakan.

Menurut Remy, INDONESIA RAYA yang kita kena sebagai lagu kebangsaan kita sudah populer sejak abad ke-18 hingga tahun 1930-an. Bercorak jazz klasik, tegolong hot jazz. Judulnya: LEKKA-LEKKA atau PINDA-PINDA. Tetapi pada tahun 1927 lagu itu direkam dalam piringan hitam menjadi INDONEES-INDONEES.(Dikutip dari kompas 1991).

Tulisan Remy Silado mendapat sanggahan dari Kaye A. Solapung, pengamat musik. Di KOMPAS 22 Desember 1991, Solapung mengatakan bahwa Remy hanya sekadar mengulang tuduhan Amir Pasaribu pada 1950-an.

Solapung kemudian membedah lagu-lagu itu, dibandingkan dengan Indonesia Raya. Menurut Solapung, lagu BOOLA-BOOLA tidak sama persis dengan Indonesia Raya. Hanya delapan ketuk yang sama. "Jadi, INDONESIA RAYA itu bukan karya jiplakan," tegas Solapung.

Wah kok jadi ribet gini yah.Saya sih sebagai orang awam gak tau yang bener yang mana.Kita lihat dan tunggu aja gimana kelanjutannya.



Sumber: Lambertus L.Hurek

Comments :

4 comments to “Apakah Malaysia Mencuri Budaya Kita?”
Unknown said...
on 

aduh, kok ribet gitu yah,,,
ini nih, gejala kalo indonesia udah terjajah tapi terjajah budaya,,,hhhhh,,,

Pencerahan said...
on 

Indonesia belum merdeka sepenuhnya karena jiwanya masih terjajah nafsu syetan...

Ica said...
on 

waduhh.... jadi begitu ya ceritanya... malah jadi bingung nih... mudah2an yang benar segera terjawab biar tidak ada saling menuduh...

Khery Sudeska said...
on 

Saya juga bingung tuh, Mas Arif. Hehehe... Ya udah, kita wait and see aja. Kita bukan ahlinya soal ini :)

Post a Comment

"Budayakan selalu berkomentar setelah membaca"

 

Recent Commens

Followers

Site Info

About Me

My photo
Saya hanyalah seorang pemula di dunia internet yang ingin terus belajar,belajar dan belajar. Dunia baru yang akan ku jadikan tempat mengais sedikit rejeki,untuk mencapai tujuanku yaitu FREE TIME 'N FREE FINANCIAL. "Pilihlah jalan hidupmu dan jangan pernah menyesalinya"